Daftar Blog Saya

Keluar dari EXO, Karir Kris Makin Melonjak di Tiongkok


 


Berita terbaru mengenai eks-member EXO, Kris. Setelah (santer dikabarkan) bergabung dengan agensi artis yang cukup besar di Tiongkok, Hwai Brothers (Huayi), karir Kris makin menanjak di sana.

Cowok bernama asli Wu Yi Fan ini diketahui telah menjadi salah satu aktor film "Lao Pao Er". Film itu merupakan produksi Hwai Brothers sendiri.

Selain itu, baru-baru ini Kris juga didapuk menjadi model untuk majalah Tiongkok, Our Street Style. Selama pemotretan, Kris sangat profesional walau masih "artis pendatang baru" di sana. Ditambah lagi, tahun depan Kris telah mengantongi 3 judul film yang akan ikut dibintanginya.

Kabar bergabungnya Kris dengan Hwai Brothers ini terungkap beberapa waktu lalu melalui foto yang diunggah oleh Vivian Wang, putri CEO Hwai Brothers, Wang Zhonglei. Di foto yang langsung dihapus itu, Vivian menyebut Kris sebagai "anggota baru" dari perusahaan agensi ayahnya. 
 
 
 
 

IniSajaMo 19 Oct, 2014


-
Source: http://inisajamostory.blogspot.com/2014/10/keluar-dari-exo-karir-kris-makin.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Stres, Krystal f(x) Jatuh Pingsan di Konser SMTown Shanghai

 

Krystal mendadak jatuh pingsan saat mengikuti konser SMTown di Shanghai, Sabtu, 18 Oktober. Kabar ini terungkap dari para fans Tiongkok yang banyak membicarakannya di SNS Tiongkok, Weibo.

Di atas panggung "SMTown Live World Tour IV in Shanghai", adik Jessica itu tiba-tiba terjatuh saat f(x) akan selesai menyanyikan "Red Light" dan pergi ke belakang panggung. Petugas keamanan pun langsung bertindak sigap dan menggotongnya ke tempat medis.

Beberapa foto saat insiden itu terjadi juga ikut diposting oleh seorang penonton konser dan langsung menjadi viral. Krystal juga tidak terlihat di atas panggung lagi hingga konser selesai setelah insiden itu terjadi.

"Kulihat mata Krystal sembab. Saat lampu panggung dimatikan, dia terjatuh di bahu Victoria yang langsung menolongnya," kata fans yang menyaksikan konser. "Kondisinya sangat buruk. Dia member pertama yang sepertinya ingin segera pergi meninggalkan panggung. Kasihan, dia sepertinya sedang banyak pikiran dan kelelahan," ungkap penonton lainnya.

Fans dan netter yang bersimpati pada kondisi Krystal ini langsung bereaksi. Mereka pun memberi semangat dan dukungan kepada Krystal dengan menuliskan hastag #GetWellSoonSoojung di Twitter yang langsung menjadi trending topic.

Cukup banyak netter yang mengkaitkan kondisi kesehatan Krystal drop akibat kelelahan bekerja dengan jadwal yang cukup padat. Ditambah lagi tekanan-tekanan yang ditimbulkan usai kepergian kakaknya dari Girls' Generation.

SM Entertainment sendiri belum merilis pernyataan apapun juga terkait dengan berita tersebut. Shanghai memang menjadi tempat pemberhentian ketiga dari konser tersebut. Sebelumnya, "SMTown Live" sudah menyambangi Seoul dan Tokyo.

 
 
 
 

IniSajaMo 19 Oct, 2014


-
Source: http://inisajamostory.blogspot.com/2014/10/stres-krystal-fx-jatuh-pingsan-di.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

MANUSIA PASCA IBRAHIM


 Kata orang arif, kebanyakan Kaum Muslimin dewasa ini maqam ilmu hidupnya 'masih Hindu', ada juga gejala 'sudah Budha' atau bahkan 'sudah Kristen', namun kondisi rata-ratanya adalah 'belum Islam'. Jadi masuk akal kalau pengetahuan mengenai kesempurnaan Islam atau kepamungkasan kenabian Muhammad lebih diterima sebagai dogma gelap dari pada basil internalisasi. Tidak diketahui dan kurang dipelajari oleh kebanyakan Kaum Muslimin tanjakan-tanjakan kwalitatif ilmu kehidupan yang diperankan oleh urutan-urutan '25 aktor' Rasul menuju al-ufuq al-mubin yang bernama Islam. Orang Islam tiap hari berpuluh-puluh kali mengucapkan 'Allahu Akbar' tidak karena takjub oleh setiap terminal penghayatan ilmu, rnelainkan karena "setiap serdadu harus apel di setiap Parade Senja".
 

Peluang untuk thalabul 'ilmi secara jujur juga makin sempit peluangnya oleh politik misalnya oleh konsep SARA yang ndeso. Tidak populer bagi kita progressi dari 'Adam Balita', 'Nuh TK', 'Ibrahim Remaja', 'Ismail DO', 'Musa Sarjana Anyaran', 'Isa Doktor GR' dan- 'Muhammad Paripurna'. Kita tidak memiliki kebebasan akademik dan tidak bersikap historis terhadap proses pertumbuhan ilmu di bumi, karena agaknya Musa, Isa, Budha, dan Muhammad itu berasal dan hidup untuk planet sendiri-sendiri.


Maka kata orang arif pula makin tak tahulah kita betapa besar dan dahsyat bias-bias sejarah yang termanifestasikan ke dalam pemikiran, ideologi serta segala pekerjaan pembangunan peradaban ummat manusia - yang diakibatkan oleh pemakaian kesadaran pra-Isa di mana Tuhan di Diakan, atau periode Isa di mana Tuhan diAkukan, dan betapa tawaran kreatif Muhammad yang meng EngkauKan Tuhan masih merupakan barang amat iangka.

Mudah-mudahan saya diberi anugerah kesanggupan untuk sedikit menjelaskan apa yang dimaksud oleh orang arif itu.

 Proses-proses sejarah 'menyuruh' kita disuatu soal turun merangkul substansi benda, di soal lain substansi turnbuh-tumbuhan, mempopulerkan tata nilai hewan terutama di bidang politik dan ekonomi; kemudian 'kwalitas manusia' tidak kunjung kita temukan karena substansi dan sistematika keilmuan kita terletak beberapa langkah di belakang kesadaran untuk menterjemahkan maqam abdullah meningkat lagi khalifatullah. Kita belum tahu apa integritas daun pepaya atau seekor cicak dalam kerangka keabdullahan dan kekhalifahan.

Proses internalisasi itu tentu saja seret karena kwalitas kemanusiaan yang belum mengandalkan penghayatan pribadi, tradisi riset dan 'membaca gejala alam semesta'. 'Remaja' Ibrahim memulai disiplin itu.

(Ismail hingga Muhammad adalah derajat empiris ilmu-ilmu yang lebih tinggi dan complicated lagi).
Tiba-tiba kita hidup di hadapan sebuah meja makan besar dalam suatu acara prasmanan di mana kita tinggal memilih makan-makanan jadi. Kita mengambil kue serabi, lantas mengerahkan lidah, perasaan dan tenaga untuk merasakannya, bukan untuk menelusuri sejarah serabi. Kita tidak memiliki imaji tentang pati, tungku pemasak, sumber api, grabah pencetak, bagaimana wajah pembikin kue serabi dan bagaimana bau keringatnya. Kita juga baru ingat gula kalau duduh serabi itu terlalu manis atau kurang manis.

Dengan kata lain, untuk 'menjadi' Muhammad, kita tidak terlebih dahulu 'berperan' sebagai Adam dan seterusnya hingga Isa sambil pusing oleh panggung penah bias hasil terjemahan-terjemahan parsial setiap tahap itu ke dalam upaya penyusunan peradaban ummat manusia termasuk sejak St. Paul hingga NKK BKK atau Index Prestasi (IP) brengsek itu.

Kita tidak berangkat dari Muhammad balik ke Adam sampai Muhammad kembali. Kita pemeluk Islam cukup dengan mentuhankan Muhammad, mentuhankan syariat, mentuhankan iman, mentuhankan Islam, mentuhankan a-pa yang kita sangka Tuhan.

Kita tidak mengambil hikmah dari keummyan Muhammad. Kita lebih mengandalkan informasi melalui kalimat-kalimat di buku-buku sebagai 'kue serabi' yang siap disantap bulat-bulat. Kita ingin menghayati api dengan cara pergi ke perpustakaan dan mengobrak-abrik seratus buku tebal. Padahal  mustinya sundutlah jidat ini dengan rokok menyala, baru buka buku untuk tambahan bahan nomenklatuur. Masalahnya pegangan kita bukan Qur'an hadist, melainkan penghayatan dari kitab suci kita pakai untuk mencocokkan, mengontrol, mengishlah, meluruskan. Alif Laam Miim tak kau temukan melalui membacanya : hayati hidup, baru kau ketemu rahasianya. Lebih gawat lagi karena sesudah buku-buku pandai menyebar jutaan jumlahnya lebih dari dasawarsa terakhir ini, belum tampak juga tanda-tanda bahwa ia memiliki peranan dalam memperbaiki sejarah. Begitu banyak buku Islam dijual dan dibaca, namun belum tahu apa yang meningkatkan pada kwalitas Kaum Muslimin.

Mungkin haruskah kita tunggu hingga sekitar tahun 2010 ketika generasi pembaca buku saat ini naik memimpin sejarah. Atau barangkali dibanding sosialisasi buku-buku pintar, 'perbaikan jaman' lebih dimungkinkan justru buku-buku baik serta oleh uswatun hasanah yang disistematisir oleh lembaga pendidikan khususnya dan lembaga politik dan lembaga kebudayaan pada umumnya.

Saya kira untuk tahap ini marilah berangkat seperti Ibrahim, menuntaskan disiplin penghayatan yang mandiri buku-buku simpan dulu di tas, sewaktu-waktu saja kita butuhkan untuk komparasi, legitimasi, atau ishlah.

Juga menyangkut buku-buku sastra. Saya belum melihat bahwa ia sudah pantas diandalkan untuk segala macam tujuan luhur itu. Secara teoritis sastra adalah kartu penting untuk merangsang dialektika penghayatan Ibrahim. Namun sayangnya basil karya sastra kita sampai saat ni, terutama sastra modem Indonesia termasuk karya-karya Emha masih dekaden dibanding karya para leluhur kita beberapa abad silam. Karya sastra modem kita masih berada pada tingkat 'boleh tidak ada'. Taraf kwalitasnya masih 'mubah', belum pada tingkat sunnah apalagi wajib. Kita hanya mengembangkan dan memang sanggup menggapai kecanggihan estetik; tapi muatan isinya, makri-fat keilmuannya serta kearifan yang ditawarkannya - terus terang kita masih kanak-kanak atau paling jauh masih dibanding maqam Syeh Madekur, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga dan lain-lain. Dalam soal-soal yang menyangkut ilmu diri kemanusiaan, kita telah sukses untuk maju kebelakang.
Namun sebaiknya kita jangan percaya kepada asumsi-asumsi tersebut.
Kita adalah Ibrahim yang bertanya-tanya.

EMHA


OSTRA DATA 19 Oct, 2014


-
Source: http://ostradata.blogspot.com/2014/10/manusia-pasca-ibrahim.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

DARAH DAGINGKU RIBA


 Seorang mahasiswa di Malang, melalui suratnya, menyatakan rasa cemas jangan-jangan yang selama ini ia makan dari orangtuanya yang pedagang itu adalah riba. Bahkan, barang haram. Ia mencoba mengislahnya, memperingatkan orangtuanya, memberontak dan terus mencoba menyatakan sikap.
 

"Dalam berdagang," tulisnya, "Bapak saya selalu mencampurkan antara barang yang bagus dengan yang jelek, sementara ia memberi harga seolah-olah semuanya adalah barang bagus, dan pembeli tidak diberitahu bahwa barang itu campuran. Jelas dalam hal ini mengandung penipuan.
Sebagai putrinya saya telah berusaha menasehati bapak, juga berdoa kepada Tuhan agar beliau menghentikan kecurangan itu. Tapi bapak terus saja, padahal seluruh makan minum dan biaya hidup saya berasal dari kecurangan ini. Saya jadi merasa bahwa saya juga berdosa. Bahwa seluruh perbuatan baik saya, shalat, puasa dan amal-amal saya tidak ada gunanya. Darah daging saya ini riba, haram...."



Memang. Para penjual bensin eceran di kios-kios pinggir jalan saja pun selalu memasang pagpn "Jual Bensin Murni." Padahal orang yang paling bodoh pun bisa mengerti bahwa si penjual tidak mungkin mengebor minyak sendiri dan langsung dijual dalam keadaan murni. Bahwa is harus mengarnbil laba dari bensin yang dibelinva di pom, dan satu-satunya kemungkinan untuk memperoleh laba adalah dengan mencampurkan minyak tanah.

Penipuan sudah sangat telanjang. Dan adapun pada mekanisme perdagangan yang samar dan bisa ditutupi, yang terjadi mungkin `maha' penipuan. Dan kita semua sudah immun (kebal). Sudah merasa biasa dan normal. Di bawah sadar yang kita bawa sehari-hari dalam berdagang, hal itu 'bukan dosa' lagi.

Sesungguhriya, dalam kosmologi hidup ini ada yang namanya gelombang, vibrasi, getaran, atau resonansi.

Kalau istri kita hamil, kita rajin-rajin membisiki perutnya dengan kalimah tahyyibah serta doa-doa yang bijak buat anak kita. Itu artinya kita menciptakan atmosfer batin yang akan merupakan landasan kemakhlukan dan kepribadiannya kelak. Bukankah Allah sendiri memperkenankan dan meminjamkan kesanggupan semacam ini dengan pernyataan melalui RasulNya pahwa para orangtualah yang mernerahkan atau menghijaukan
anak-anaknya?

Maka kita putihkan atau kita kuningkan putra kita tidak hanya melalui gerbang kesadaran akalnya; melainkan juga melalui seribu pintu biologis dan spiritual lainnya. Kita lantunkan doa dan harapan melalui pori-pori kulit istri kita dengan harapan pantulan kun fayakan-Nya akan berlaku bagi anak-anak kita sesuai dengan pemenuhannya atas dambaan kita.

Bagi bayi, pendidikan tahap awal adalah spiritualitas, selanjutnya baru intelektual-rasional, paedagogis maupun andragogis. Bagi orang dewasa dan tua, pendidikan tahap pertama haruslah dialog intelektual, strategi rayuan empirik, baru kernudian mendaya-gunakan gelombang spiritual. Jadi mahasiswi kita di Malang itu tak boleh berhenti melakukan ketiga-tiganya.

Rumah yang sehari-harinya diisi oleh suara mengaji firman berbeda getaran dan rasanya dengan rumah yang dididik oleh suara anjing atau musik-musik serba duniawi. Demikian juga apabila di lubang telinga seseorang yang berbuat dosa kita kirimkan vibrasi firman Allah terus-menerus, para Malaikat dengan sendirinya akan bertugas untuk melaksanakan efek logisnya menuju perbaikan.

Di Jakarta saya sering iseng-iseng omong kepada teman-teman bahwa setiap hirupan napas saya di kota metropolitan ini merupakan defisit spiritual-kosmologis. Kenapa?

Kalau di hati seseorang tergetar suatu niat jahat misalnya untuk menipu, merampok atau menyembah kefanaan dunia, maka sel-sel udara yang ia hisap akan berbeda dengan yang ia hembuskan. Udara yang dihembuskannya sudah mengandung muatan gelombang negatif tertentu. Apalagi jika gelombang itu bukan sekadar berupa itikad di dalam hati, tapi telah merupakan perbuatan-perbuatan nyata.

Dan akan lebih parah lagi apabila pekeriaan sehari-hari udara yang dianugerahkan oleh Allah ini diisi oleh sistem-sistem dan mekanisme ketidakadilan, penindasan atau kebobrokan. Maka udara yang kita hisap sangat potensial untuk menularkannya kepada kita melalui muatan-muatannya, getaran dan resonansinya.

Sesudah melewati jarak waktu tertentu, kita akan dengan sendirinya tuning in kecenderungan-kecenderungan negatif tersebut.
Di manakah ada tersisa tempat yang tidak membuat kita tuning in dosa-dosa, riba-riba, haram-haram?.

Setiap saat orang-orang di sekitar kita berkata: "Mencari uang haram saja susah, apalagi yang halal!"
Allah tidak menuntut kita putih bersih tatkala kita berada di tengah lautan yang kotor kumuh dan busuk aimya. Juga di tengah arus yang kuat, kita tidak dituntut untuk mampu melawannya, sebab untuk tegak bertahan saja pun sudah amat terpuji. Kalau kita shalat ratusan rekaat sehari karena kita adalah anggota masyarakat Negeri Madinah yang baldatun thayyibatun wa-rabbun ghafur di jaman Rasulullah.

Tapi kalau Shalat lima waktu kita bisa lengkap plus wirid sekian jam saja sambil jalan-jalan di tengah peradaban maksiat abad 20, itu sudah luar biasa. Atau uang kita hanya seribu perak, kita nafkahkan sembilan ratus perak: Itu berpahala lebih besar dibanding tetangga yang menafkahkan sepuluh ribu perak dari sepuluh juta perak uangnya.

Kalau burung-burung bisa terbang, itu normal. Tapi kalau tikus melayang-layang di udara, itu luar biasa namanya. Maka mahasiswi kita di kota dingin tak perlu meratap, melainkan mensyukuri upaya-upaya perbaikannya yang tak inengenal kata stop.

(Emha Ainun Nadjib/"Gelandangan Di Kamping Sendiri"/ Pustaka Pelajar/1995/PadhangmBulanNetDok)

OSTRA DATA 19 Oct, 2014


-
Source: http://ostradata.blogspot.com/2014/10/darah-dagingku-riba.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

SANG KIAI

Dahulu, ada sekitar 200 orang Suku Mandar naik truk, tapi bukan untuk piknik. Ratusan orang Suku Mandar tersebut sedang dalam perjalanan menuju arena pertempuran. Balok kayu, batu, bahkan celurit pun sudah dipersiapkan. Siaga 1, kalau dalam istilah kemiliteran.
 
Tapi, dari belakang, ada sebuah sepeda motor mengejar kawanan manusia yang siap saling bunuh tersebut. Sepeda motor itu berhenti agak jauh di depan truk, lalu dipalangkan di tengah jalan. "Stop!" teriak seseorang lantang, setelah turun dari motor.
 
Tidak ada rasa takut di sorot matanya, meski di depannya ada sekitar 200 'manusia buas', dengan masing-masing memegang senjata. Truk pun berhenti mendadak. "Kalian semua ditunggu Mara'dia di masjid!"lanjut orang tersebut. Tapi, ajaibnya, sekitar 200 orang Mandar yang sudah panas tersebut mau menurut, berbalik arah, dan menuju masjid.
Singkat cerita, perang suku batal, dan para pemuda Mandar justru asyik shalawatan di masjid. Dari luapan amarah, berubah menjadi luapan cinta. Shalawat adalah ekspresi cinta pada Kanjeng Nabi. Lalu, siapa yang berhasil mengubah keadaan tersebut? Masyarakat sering memanggilnya dengan nama Cak Nun. Cerita heroik di daerah Mandar tadi sebenarnya cuma serpihan kecil dari seorang Muhammad Ai(nun) Nadjib. Sebab skala perjuangan beliau sudah nasional.
 
Ketika ada politisi dikagumi karena suka jalan kaki 1,5 tahun dengan APBN, beliau sudah melakukannya 20 tahun dan tanpa sponsor apapun. Mohon maaf, sumpah demi Allah, saya hanya bisa menemukan data "jalan kaki" Cak Nun hingga per Agustus 2013 kemarin, yaitu 28 provinsi. Untuk info sampai tahun 2014, saya tidak tahu. Tanpa APBN. Sejak Orde Baru. Sudah 20 tahun. Dan, tidak dianggap...
 
Ketika Pak SBY ditekan publik untuk menyelesaikan kasus Lumpur Lapindo, dengan gagahnya Pak SBY berpidato bahwa Lumpur Lapindo adalah bencana alam nasional. Dengan cekatan, seorang presiden memerintahkan dibentuknya suatu dewan nasional penanggulangan bencana Lumpur Lapindo. Seorang presiden juga meminta ada anggaran khusus dari APBN untuk warga Sidoarjo yang menjadi korban bencana alam.
 
Meski bukan seorang presiden, entah kenapa Cak Nun juga kena getahnya. Sekitar 11.800 keluarga korban Lumpur Lapindo meminta tolong Cak Nun. Singkat cerita, Cak Nun menelpon Ibu Rosmiyah Bakrie. Sungguh ajaib, hati Ibu Rosmiyah tersentuh dan tergerak untuk menyuruh anaknya, pengusaha Abu Rizal Bakrie, mau menyantuni korban Lumpur Lapindo. Meski secara hukum, pengusaha Abu Rizal Bakrie tidak bersalah, bahkan seorang presiden menyatakan bahwa hal itu cuma bencana alam. Jujur saya sendiri tidak tahu apa isi pembicaraannya.
 
Seperti halnya saya juga tidak tahu apa isi pembicaraan Cak Nun dengan Pak Harto, sehingga terjadi pergantian kepresidenan Indonesia pada Mei 1998. Padahal, menurut kabar intelijen, ada 18 bom sudah siap diledakkan. 8 titik di pom bensin, 8 titik di jalan tol Jakarta pada tanggal 19 Mei 1998. Tinggal menunggu kode.
 
Tapi, Pak Harto memilih diam, dan membiarkan para mahasiswa masuk ke Jakarta. Di luar dugaan para mahasiswa sendiri, Pak Harto mengucap pidato pengunduran diri sangat cepat, yaitu tanggal 21 Mei 1998. Sangat kaget, karena Pak Harto terkenal keras kepala, dan suka menggebuk lawan politiknya. Sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, saya selalu tertarik dengan pidato terakhir Pak Harto yang aneh: "Ra dadi presiden, ra patheken."
 
Saya dan Pak Harto memiliki kesamaan. Orang Jawa yang kental dengan unsur Solo dan Jogja. Orang Jawa bagian tengah berbeda wataknya dengan orang Jawa bagian timur. Kalimat Pak Harto soal 'ra dadi' presiden (itu) 'ra patheken' bukan gaya bahasa orang Jawa tengahan. Kalimat itu pasti diajari orang Jawa timuran. Tentu bukan diajari Amien Rais yang asli Jogja.
 
Teka-teki itu terjawab sudah. Orang Jawa Timur yang diakui Pak Harto, dan yang berhasil membuat hati Pak Harto legowo untuk lengser keprabon, adalah Cak Nun.
Mantan musuhnya sendiri. Diancam penjara, tidak takut. Diberi jabatan menteri saat 1980-an, tidak mau. Diberi perusahaan, tidak mau. Pernah dicekal tidak boleh berbicara di depan publik, tidak dendam.
 
Cak Nun justru menemani Pak Harto di saat sepi. Cak Nun justru mendatangi Pak Harto saat ditinggalkan banyak orang kepercayaannya. Cak Nun justru memapah Pak Harto untuk turun dari kursi, ketika banyak orang mengelilingi Gus Dur dan Ibu Megawati. Maka dari itu, banyak jendral TNI dan para pengusaha sangat takdzim dengan Cak Nun, karena "gurunya" diobati dengan tulus.
 
Para jendral TNI dan pengusaha loyalis Pak Harto menyaksikan sendiri bahwa Cak Nun ikhlas menemani Pak Harto sampai akhir hayat. Tidak pernah meminta sepeser uang pun, apalagi minta satu perusahaan. Cak Nun tetap keliling ke ribuan desa dan menu makanannya tetap tahu-tempe.
 
Pak SBY sangat takut pada Cak Nun. Minta bertemu jam 10 malam, tapi Cak Nun menolak. Karena kasihan, akhirnya Cak Nun bersedia menemui Pak SBY jam 11 malam. Pada suatu malam di Kadipiro (Yogyakarta) itu, keduanya sepakat untuk tidak bersaing. Pak SBY memohon Cak Nun untuk tidak mencalonkan diri jadi presiden, soalnya waktu itu capres jalur independen masih boleh. Apalah arti seorang jendral didikan Pak Harto dibandingkan dengan "imamnya" Pak Harto? Seorang Muhammad Ainun Nadjib hanya tersenyum.
 
Sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, saya pun mengakui, terlepas dari perbedaan peta kekuataan politik, keahlian berkomunikasi Cak Nun juga jauh di atas Pak SBY. Saya tidak begitu heran 200 pemuda Mandar, Ibu Rosmiyah Bakrie, bahkan Pak Harto bisa luluh hatinya kalau Cak Nun ngomong. Saya sampai suka berpikir kalau Muhammad Ainun Nadjib itu "Bung Karno versi santri".
 
Bagaimana tidak? Saat Cak Nun keliling di banyak negara lintas empat benua, tanpa gelar presiden sekalipun, hanya sebagai pendamping grup musik Kiai Kanjeng, beliau tetap singa podium. Semua penonton selalu terkagum-kagum dengan cara Cak Nun ngomong. Sekadar info, Cak Nun fasih berbahasa Inggris dan bahasa Arab. Mulai dari alim ulama Mesir sampai paus di Vatikan sangat hormat, apalagi cuma profesor-profesor dari negara maju Eropa Barat.
 
Bahkan, saat di Korea Selatan pun pada Agustus 2014 kemarin, Cak Nun sangat dicintai. Sebelum Cak Nun ngomong, beliau disambut dengan Tari Tortor dari Batak, Tari Piring dari Minangkabau, dan Tari Reog dari Ponorogo. Atraksi itu tanpa disuruh pihak KBRI di Korea Selatan.
 
Selesai Cak Nun ngomong, orang Korea Selatan yang jatuh cinta. Orang Korea Selatan lantas membebaskan biaya parkir dan sewa gedung untuk "acaranya" orang Indonesia siang itu. Bahkan, terkumpul dana (setara) Rp. 390.000.000,00 untuk membantu rakyat Palestina yang kala itu diserbu Israel. Seperti Presiden Soekarno dahulu, disegani bangsa maju, menolong bangsa tertindas.
 
Bicara tentang kepresidenan, ada perbedaan radikal antara Pilpres 2004 dengan Pilpres 2014. Sepuluh tahun lalu, pilpres boleh diikuti capres independen. Pada tahun ini, pilpres tidak boleh diikuti capres independen. Alasannya, agar tidak semua orang bisa mencalonkan diri, sehingga kandidatnya cuma sedikit.
 
Pada bursa pemilihan Gubernur DKI tahun 2012 kemarin, ada jendral bintang dua yang gagal maju. Karena beliau tidak punya partai, beliau menempuh jalur independen. Tapi, untuk diperbolehkan mencalonkan diri, setiap bakal cagub harus mengumpulkan fotokopi KTP dukungan minimal sebanyak 400.000 ke KPU Jakarta. Jendral bintang dua ini gagal maju, karena hanya berhasil mengumpulkan fotokopi KTP dukungan sekitar 150.000 saja.
 
Seperti kita tahu, meski dibuka kesempatan cagub jalur independen, Pilgub DKI Jakarta ternyata tidak ada masalah. Kandidat tetap sedikit, dan tidak semua orang bisa mencalonkan diri. Seorang jendral bintang dua bahkan bisa sampai tertolak. Seperti kita tahu, pasangan Jokowi-Ahok kemudian keluar sebagai pemenang pilgub Jakarta 2012. Tapi kenapa Pilpres 2014 kemarin tidak boleh ada capres jalur independen?
 
Jadi, alasan setiap capres harus dari partai politik adalah agar setiap orang tidak bisa mencalonkan diri, bukan alasan yang "sejujurnya". Terserah mau percaya atau tidak, alasan sebenarnya setiap capres harus dari partai politik adalah demi kebaikan Indonesia. Terserah mau percaya atau tidak, mayoritas tahanan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) adalah para tukang becak. Sehingga, demi kebaikan Indonesia, setiap capres harus didukung minimal 20% anggota DPR. Demi Indonesia bersih, sejahtera dan maju. Ini tidak ada hubungannya dengan seorang Muhammad Ainun Nadjib.
 
Seorang presiden yang baik pasti lahir dari rahim koalisi anggota DPR. Memang betul, sebab mayoritas tahanan KPK adalah para tukang becak. Sejarah nasional pun sudah membuktikan; Bung Karno adalah presiden yang luar biasa buruk, karena beliau lahir dari rahim rakyat. Sementara Pak SBY adalah presiden yang luar biasa baik, karena beliau lahir dari rahim koalisi 60% anggota DPR.
 
Alhamdulillah... Pada Pilpres 2014 kemarin, bangsa Indonesia telah dianugerahi luar biasa, diberi dua kandidat yang sangat hebat; (1) Macan Asia dan (2) Satria Piningit. Siapapun yang jadi presiden, insya Allah akan sehebat Pak SBY. Sebab memiliki kesamaan lahir dari rahim koalisi anggota DPR. Kalau dipimpin Macan Asia, Indonesia akan bangkit. Kalau dipimpin Satria Piningit, Indonesia akan hebat. Masya Allah... Alhamdulillah. Dan, kelak waktu akan membuktikan segalanya.
 
Pada suatu masa Indonesia pernah memiliki Trio Legendaris asal Jombang. Salah dua diantara ketiganya telah tiada, hanya tersisa satu berlian saja. Dua pendahulu punya riwayat; disia-siakan saat masih hidup, tapi ditangisi saat sudah meninggal. Saya sendiri, secara pribadi, tidak yakin berlian terakhir akan di-berlian-kan. Sebab syarat seseorang di-berlian-kan oleh Bangsa Indonesia adalah bisa mengaum keras di televisi atau pandai berfoto jalan kaki di koran.
 
Ciri-ciri manusia unggul adalah tidak suka mengunggul-unggulkan dirinya. Ciri-ciri manusia berlian adalah manusia yang ikhlas hatinya. Semoga bangsa ini suatu hari nanti akan mengerti apa itu 'berlian', ketika Muhammad Ainun Nadjib belum menyusul Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid. Bukan apa-apa, saya ini cuma tidak tega. Kasihan Indonesia. Cukup dua berlian saja, sebab yang ketiga adalah yang terakhir.
 
DONI FEBRIANDO, Aktivis muda NU

OSTRA DATA 19 Oct, 2014


-
Source: http://ostradata.blogspot.com/2014/10/sang-kiai.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Birth of a Beauty (Drama Korea )


Birth of a Beauty 02



Judul: 미녀의 탄생 / Birth of a Beauty
Chinese Title: 美女的诞生
Genre: Romance, Comedy
Episodes: 20
Broadcast network: SBS
Periode Tayang: 01 November 2014------04 Januari  2015
Waktu Tayang: Sabtu & Minggu jam 21:55

 Ringkasan :

 Ini adalah sebuah drama tentang dunia wanita yang berubah setelah dia kehilangan berat badan.

Han Tae Hee (Joo Sang Wook) adalah pewaris dari sebuah perusahaan besar. Ia menderita sindrom patah hati karena shock psikologis. Untuk mendapatkan wanita yang dicintainya kembali, dia benar-benar mengubahSa Geum Ran (Ha Jae Sook) yang tidak menarik
dan kelebihan berat badan menjadi Sara (Han Ye Seul) yang cantik . Dalam proses ini, Han Tae Hee jatuh cinta dengan Sara.



Pemain
Pemeran Utama
Joo Sang Wook as Han Tae Hee
Han Ye Seul as Sara / Sa Geum Ran
Jung Gyu Woon as Lee Gang Joon
Wang Ji Hye as Gyo Chae Yeon
Han Sang Jin as Han Min Hyeok
In Gyo Jin Gyo Ji Hoon
Ha Jae Sook as Sa Geum Ran

Keluarga Lee Gang Joon'
Han Jin Hee as Lee Jung Sik
Kim Young Ae as Ko Soon Dong
Kang Kyung Hun as Lee Jin Young
Jin Ye Sol as Lee Min Young

Lainnya
Kim Yong Rim as Madame Park
Shim Yi Young as Eun Gyung Joo
Kim Chung as Son Ji Sook
Lee Jong Nam as Sim Yeo Ok

Production Credits
Director: Lee Chang Min
Screenwriter: Yoon Young Mi

 

http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2014/10/Birth-of-a-Beauty1.jpg
http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2014/10/Birth-of-a-Beauty2.jpg
http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2014/10/Birth-of-a-Beauty3.jpg
http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2014/10/Birth-of-a-Beauty4.jpg
http://www.koreandrama.org/wp-content/uploads/2014/10/Birth-of-a-Beauty5.jpg


Source :Korean Drama org.
Trans Ind : IniSajaMo

IniSajaMo 18 Oct, 2014


-
Source: http://inisajamostory.blogspot.com/2014/10/birth-of-beauty-drama-korea.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Link2Me.com - You have a new link request! (http://www.clabers.com)

firman,

This is a courtesy email from link2me.com to let you know you have a new link exchange request.

Your website: http://mirrorpieces.com
Their website: http://www.clabers.com

Please login to Link2Me and click 'Link Status' to action the exchange.

Thanks for using http://link2me.com


--------------------------------------------------------------------------------------------
Why not also try our great Automatic Link Exchange at http://www.ResidualLinks.com/?refid=999999
For a limited time, new users are being given one FREE website, usual price $3.95 per month
Also, if you refer anyone and they add a paid site, you receive $2 per month referral fee!
--------------------------------------------------------------------------------------------

Link2Me.com - You have a new link request! (http://www.clabers.com)

firman,

This is a courtesy email from link2me.com to let you know you have a new link exchange request.

Your website: http://firmanbni.blogspot.com
Their website: http://www.clabers.com

Please login to Link2Me and click 'Link Status' to action the exchange.

Thanks for using http://link2me.com


--------------------------------------------------------------------------------------------
Why not also try our great Automatic Link Exchange at http://www.ResidualLinks.com/?refid=999999
For a limited time, new users are being given one FREE website, usual price $3.95 per month
Also, if you refer anyone and they add a paid site, you receive $2 per month referral fee!
--------------------------------------------------------------------------------------------

Akankah Film Layar Lebar Donghae Tayang di Indonesia?



 Akankah Film Layar Lebar Donghae Tayang di Indonesia?

Film layar lebar yang dibintangi member Super Junior, Donghae ini ternyata laku keras di banyak negara Asia. Dengan dibintangi para idola hallyu seperti Donghae, Jihyun 4minute, Seunghyun FT Island, tak heran jika berbagai negara berusaha memboyong 'The Youth' untuk tayang di negara mereka.

Hongkong, Jepang dan Taiwan sudah dikonfirmasi akan segera tayangkan The Youth mulai bulan Desember mendatang. Beberapa permintaan dari negara lain juga sudah masuk dan sedang diproses seperti dari Vietnam dan juga Indonesia.


"Ini adalah sebuah film yang banyak memberikan pesan kepada mereka para remaja," tutur pendistributor filmnya. Dalam film ini terdiri empat cerita berbeda dimana masing-masing memperlihatkan kehidupan remaja pada umumnya dan menyorot masalah-masalah yang ada disekitar mereka.

 
The Youth sempat diperkenalkan dalam Cannes Film Festival dan telah tayang perdana di Jeonju International Film Festival beberapa waktu lalu. Donghae berperan dalam kisah berjudul 'the Rumor', Jihyun dalam 'Wonderwall', Seunghyun dalam 'Enemies All Around' dan aktris So Eun Ah dalam 'Playgirl'. Dalam ceritanya, Donghae berubah menjadi seorang pelajar yang berusaha mengejar wanita yang disukainya disekolah.

Semoga film ini jadi tayang di Indonesia ya ! Nah sebelum itu, yuk kita tonton trailernya dibawah ini!^^

 





Credit :dreamersrdio




IniSajaMo 18 Oct, 2014


-
Source: http://inisajamostory.blogspot.com/2014/10/akankah-film-layar-lebar-donghae-tayang.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Drama Baru, Kim Soo Hyun Pilih Jadi Dokter Berkepribadian Ganda?


 Drama Baru, Kim Soo Hyun Pilih Jadi Dokter Berkepribadian Ganda?


Setelah sukses membintangi Man From The Stars awal tahun ini, Kim Soo Hyun memang belum akan melakukan comeback. Dengan kesuksesan luar biasa, sang aktor mengaku terbebani dalam memilih proyek selanjutnya.

Untuk saat ini, Kim Soo Hyun masih sibuk dengan fan meeting dan event-event di China. Namun, agensi sempat membocorkan jika pemeran Do Min Jun itu akan comeback tahun depan.

KeyEast membocorkan jika Kim Soo Hyun sedang sedang melakukan diskusi dalam drama Dr. Frankenstein. Meski begitu mereka masih belum mengambil keputusan final.


"Kim Soo Hyun mendapat tawaran untuk membintangi Dr. Frankenstein dan sedang melakukan review. Namun belum mengambil keputusan," jelas agensi, Kamis (16/10).

Dr. Frankenstein akan mengangkat kisah mengenai dokter dengan kepribadian ganda. Diberitakan, pihak produksi merupakan tim produksi yang membawa sukses Sungkyunkwan Skandal.

Saat menghadiri sebuah fan meeting di China, Kim Soo Hyun sempat mengungkapkan ingin membintangi drama dengan karakter yang berbeda. Apakah karakter berbeda yang dimaksud adalah dokter berkepribadian ganda ini?






Source : My Daily via Allkpop
kapanlagi.com

IniSajaMo 18 Oct, 2014


-
Source: http://inisajamostory.blogspot.com/2014/10/drama-baru-kim-soo-hyun-pilih-jadi.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com