Kisah Imlek Dari Negeri Tirai Bambu
Ada kisah menarik dari tradisi China, kisah tentang monster yang kemudian dikaitkan dengan Chinese Lunar New Year, Tahun Baru Cina. Monster yang memiliki nama Nien itu tinggal di dalam gua. Kata nien sendiri berarti "baru" -tahun baru.
Monster dengan nama aneh itu memiliki kebiasaan yang lebih aneh lagi, yaitu setiap pada hari tertentu dia akan meninggalkan guanya, mengobrak-abrik beberapa desa di sekitarnya dan menculik seorang anak manusia yang kemudian disantapnya. Memang hanya setahun sekali, tetapi cukup menggangu dan menggelisahkan. Sepanjang tahun warga desa itu hidup dalam kekhawatiran, "Tahun depan giliran anak siapa?"
Pada suatu hari datanglah seorang bijak di dusun itu. Melihat wajah suram para warga desa, sang bijak bertanya, "Tanah disini cukup subur. Hujan pun turun tidak berlebihan dan tepat waktu. Kalian tampak sejahtera, tetapi kenapa gelisah? Kenapa wajah kalian seperti terong busuk?"
Kepala desa itu bercerita tentang musibah tahunan yang harus mereka tanggung bersama. "Katakan," tanya Sang Bijak, "Bagaimana kalian menyambut kedatangannya setiap tahun?"
"Ya dengan parang, pedang, golok, panah, atau senjata tajam apa saja."
"Berhasilkah cara itu?"
"tidak."
"Lalu, tahun berikutnya, apa yang kalian lakukan?"
"Sama. Kami menyiapkan diri dengan semua jenis senjata."
"Berhasil?"
"Tidak, semua itu sia-sia saja. Kami tidak pernah berhasil mengusir dia."
"Berarti kalian tidak pernah menyambut dia." Sang bijak menyimpulkan.
Bingung warga desa itu, termasuk sang kepala desa, "Apa maksud Suhu?"
"Kalian selalu ingin mengusir dia, padahal sudah tau dia tidak bisa diusir. Coba sambut dia dengan penuh suka cita..."
Sang bijak menasihati warga desa untuk membersihkan dan mencat rumah mereka, memajang lampion dari kain sutra berwarna merah, "Bahkan kalian semua sebaiknya memakai baju berwarna merah... Nien menyukai kemeriahan dan hal-hal yang ngejreng."
Karena memang sudah kehabisan akal, para warga desa pun berpikir, "Apa salahnya mengikuti petunjuk Sang Bijak?"
Tahun itu mereka tidak lagi mengusir Nien, tetapi menyambutnya! Nien pun terheran-heran, kemudian tersenyum, "Aku senang, aku senang... Aku senang dengan cara kalian menyambut kedatanganku."
Nien mulai menari, menyanyi.... Para warga desa pun ikut gembira, ikut menari dan menyanyi bersamanya.
Sejak tahun itu, keluarnya Nien dari gua diperingati sebagai hari pertama tahun baru Cina, atau imlek-the lunar new year.